Rawon Surabaya Khas Indonesia

0 0
Read Time:3 Minute, 8 Second

Rawon Surabaya

Rawon Surabaya Khas Indonesia

Rawon Surabaya merupakan masakan asli Indonesia yang berasal dari kabupaten Ponorogo. Merupakan kuah kuah kaldu hitam beraroma yang dibuat dengan perpaduan rempah-rempah yang unik, termasuk kluwek. Hidangan ini telah disayangi selama lebih dari 1.000 tahun, melambangkan kekayaan warisan kuliner Indonesia.

Rawon mendapatkan popularitas di luar Ponorogo karena perannya yang signifikan dalam membentuk lanskap kuliner Jawa Timur ( Khusus wilayah Arekan) dan Jawa Tengah bagian timur (wilayah Surakarta). Secara tradisional, daging yang digunakan dalam rawon adalah daging sapi yang diiris tipis, terutama dari potongan sandung lamur. Namun ayam juga bisa dijadikan alternatif.

Bumbu kuah khas Indonesia terdiri dari bahan-bahan seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, ketumbar, kemiri, serai, kunyit, cabai, kluwek, garam, dan minyak sayur. Bahan-bahan ini digiling menjadi pasta dan ditumis hingga harum. Campuran bumbu tersebut kemudian ditambahkan ke dalam kaldu daging yang mendidih bersama dengan dagingnya. Warna gelap pada rawon berasal dari kluwek yang mencerminkan budaya mistis Ponorogo. Secara internasional, rawon biasa disebut dengan sup hitam.

Rawon secara tradisional disajikan dengan nasi dan ditemani tauge pendek, telur asin, daun bawang, kerupuk udang, daging sapi goreng (empal), dan sambal. Tambahan Opsional lain yang melengkapi rawon termasuk hidangan jeroan, dan di wilayah Pasuruan, rawon biasanya dinikmati dengan mendol (tempe goreng) yang di sajikan di atas daun pisang. Nikmatnya rawon juga terletak pada kuahnya yang terbuat dari sari dagin sapi yang beraroma, termasuk lemak, tulang muda, dan kulitnya.

Di Ponorogo, kita bisa dengan mudah menemukan warung yang menyajikan rawon. Beberapa merk rawon yang populer antara lain Rawon Nguling di Pasuruan, Rawon Kalkulator di Taman Bungkul, Surabaya, Rawon Setan di Jalan Embong Malang, dan Rawon Solo yang terlteak di sebelah timur Rutan Surakarta. Secara historis, rawon hanya diolah pada acara-acara khusus dan acara kebudayaan.

Namun di zaman modern ini, memasak rawon sudah menjadi hal yang lumrah. Bumbu rawon instan banyak tersedia di pasar tradisional maupun modern dengan harga terjangkau. Meskipun penggunaan bumbu instan memiliki kekurangan, seperti perlunya menambahkan penambah rasa tambahan seperti garam, gula, dan merica untuk mendapatkan rasa yang seimbang, penggunaan bumbu instan juga menawarkan keuntungan yaitu menghemat waktu di dapur.

Mesi demikian, memasak rawon dengan bumbu segar akan memberikan hasil yang lebih harm dan beraroma.

Sejarah Singkat Rawon Surabaya

Menurut KulinerBloger, sejarah rawon dapat ditelusuri kembali ke zaman Kerajaan Majapahit di Jawa, Indonesia, yang berkembang seribu tahun lalu. Hal ini dibuktikan dengan disebutkannya masakan ini dalam prasasti Taji ( 901 M) di Ponorogo, Jawa Timur, yang disebut dengan rarawwan.

Awalnya, Rawon merupakan hidangan yang diolah untuk acara-acara kerajaan dan acara-acara khusus, sering disajikan kepada bangsawan kerajaan Majapahit. Seiring berjalannya waktu, ia mulai populer di kalangan masyarakat Jawa Timur, khususnya di kota Surabaya.

Menurut sejarahnya, Rawon dibuat dengan menggunakan daging kerbau. Namun karena semakin sulitnya mengakses daging kerbau. daging sapi menjadi makanan pengganti yang umum digunakan. Metode memasak lambat yang digunakan dalam persiapannya memastikan daging sapi menjadi empuk dan meresap dengan rasa kaldu, sehingga menghasilkan rasa yang kaya.

Rawon telah berkembang selama berabad-abad, dengan variasi bahan dan teknik memasak. Penambahan berbagai bumbu turut menambah beragam rasa yang terdapat pada berbagai versi masakan ini.

Rawon Telah Dikenal di Berbagai Penjuru Indonesia

Saat ini Rawon tidak hanya menjadi makanan favorit di Jawa Timur, namun juga populer di seluruh indonesia. Kenikmatan Kuliner ini telah berkembang menjadi simbol budaya masakan Jawa, menghiasi meja-meja restoran, restoran-restoran lokal, dan bahkan dapur pribadi.

Hidangan luar biasa ini terus memikat dengan citra rasanya yang dalam dan rumit, serta tetap menjad bagian integral dari warisan kuliner Jawa Timur. Daya tariknya tidak hanya terletak pada rasanya tetapi juga pada makna budayanya.

Rawon sering disajikan pada acara dan perayaan khusus, persiapannya membutuhkan waktu dan kesabaran. Hidangan ini merupakan perwujudan warisan kuliner Jawa Timur dan disukai baik oleh penduduk lokal maupun wisatawan yang mencari cita rasa asli masakan Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %