Rendang Indonesia​ – Kulinerblogger

0 0
Read Time:4 Minute, 34 Second

Rendang Indonesia

Rendang Indonesia

Rendang Indonesia adalah masakan yang terbuat dari daging yang dimasak perlahan dengan suhu rendah dalam waktu lama, menggunakan berbagai macam bumbu dan santan. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga daging berubah warna menjadi hitam pekat dan empuk saat disentuh. Rendang bisa bertahan berminggu-minggu di suhu ruangan. Jika dimasak lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio yang warnanya coklat keemasan muda.

Rendang Indonesia ditemukan di Restoran Padang di seluruh dunia. Hidangan ini populer di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Di tempat asalnya, Minangkabau, Rendang Indonesia disajikan pada berbagai upacara adat dan acara khusus. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau, namun teknik memasak, pilihan, dan penggunaan bumbu bisa berbeda-beda tergantung daerahnya.

Kandungan Bahan dan Cara Memasak Rendang Indonesia​

Rendang Indonesia merupakan mahakarya kuliner yang diperkaya dengan segudang bumbu aromatik. Selain bahan utamanya yaitu daging, Rendang juga menggunakan santan (karambia) dan perpaduan berbagai bumbu tradisional yang ditumbuk halus antara lain cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah, dan sederet bumbu lainnya. biasa disebut dengan campuran masakan. Yang membedakan Rendang adalah penggunaan rempah-rempah alami yang dikenal dengan sifat antiseptiknya yang menghilangkan bakteri berbahaya, sehingga berfungsi sebagai pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas terkenal dengan aktivitas antimikrobanya yang kuat. Tak heran jika Rendang bisa disimpan hingga empat minggu.

Proses memasak Rendang Indonesia yang autentik memakan waktu, seringkali memakan waktu beberapa jam (biasanya sekitar empat jam). Hal ini membutuhkan kesabaran dan perhatian yang cermat. Potongan daging dimasak bersama bumbu dan santan dengan api yang pas, diaduk perlahan hingga rasa santan dan bumbu meresap ke dalam daging. Setelah mencapai titik didih, api dikecilkan dan adonan terus diaduk hingga santan mengental dan mengecil. Memasak Rendang membutuhkan kesabaran dan ketekunan, selalu diawasi dan dibalik dengan hati-hati untuk memastikan santan mengering dan bumbu terserap sempurna, tanpa membuat daging gosong atau hancur. Teknik memasak ini dikenal dalam seni kuliner modern dengan sebutan “karamelisasi”. Karena beragamnya bumbu yang digunakan, Rendang terkenal dengan profil rasa yang kompleks dan unik.​

Sejarah Rendang Indonesia

Asal usul Rendang Indonesia dapat ditelusuri hingga ke tanah Minangkabau di Sumatera Barat. Bagi masyarakat Minang, Rendang telah menjadi tradisi kuliner yang sudah berlangsung sejak lama, disajikan dalam berbagai acara adat dan santapan sehari-hari. Sebagai masakan tradisional, Rendang Indonesia dipercaya berasal dari acara pengukuhan adat Minang. Selanjutnya seni kuliner ini menyebar ke daerah lain yang berbudaya Melayu seperti Mandailing, Riau, Jambi, bahkan sampai ke Negeri Sembilan yang banyak menjadi rumah perantau Minangkabau. Inilah sebabnya mengapa Rendang Indonesia dikenal luas baik di Sumatera maupun Semenanjung Malaya.

Menurut Profesor Dr. Gusti Asnan, sejarawan dari Universitas Andalas, Rendang Indonesia telah menjadi makanan lezat yang tersebar luas sejak masyarakat Minang mulai bermigrasi dan berlayar ke Malaka untuk diperdagangkan pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan sungai yang panjang dan sulit, Rendang mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat sebagai bekal pada masa itu.” Hal ini karena Rendang Indonesia kering dapat diawetkan hingga berbulan-bulan sehingga ideal sebagai bekal perjalanan atau berdagang. usaha.

Rendang Indonesia juga disebutkan dalam literatur Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah, yang membuktikan bahwa Rendang Indonesia telah dikenal dalam seni kuliner Melayu sejak pertengahan abad ke-16.

Rendang Indonesia semakin dikenal dan menyebar jauh melampaui daerah asalnya berkat budaya migrasi Minangkabau. Selain bekerja sebagai karyawan atau pedagang, banyak masyarakat Minang yang merambah dunia wirausaha dengan membuka Restoran Padang di seluruh nusantara, bahkan merambah ke negara tetangga, Eropa, dan Amerika. Restoran-restoran ini memainkan peran penting dalam memperkenalkan Rendang dan masakan Minangkabau lainnya dalam skala yang lebih besar. Ketenaran Rendang Indonesia membuatnya dinobatkan sebagai hidangan nomor satu dalam daftar 50 Makanan Paling Lezat di Dunia versi CNN International pada tahun 2011.​

Jenis Rendang Indonesia

Saat memasak daging berbumbu dalam kuah santan, sebenarnya ada tiga tahapan berbeda dalam hal kandungan santan, mulai dari yang paling basah hingga yang paling kering: gulai, kalio, dan Rendang . Dari pengertian tersebut, rendang sejati mengacu pada rendang yang kandungan santannya paling rendah. Namun secara umum, ada dua jenis rendang utama yang dikenal: rendang kering dan rendang basah.​

Rendang Kering​

Rendang Indonesia kering mewakili tradisi otentik masakan Minang. Rendang ini dimasak berjam-jam hingga santannya menguap dan bumbu meresap sempurna. Rendang kering disajikan pada acara-acara khusus seperti upacara adat, hari raya, atau untuk menghormati tamu-tamu terhormat. Biasanya warnanya lebih gelap, agak kecoklatan. Jika dimasak dengan benar, rendang kering dapat disimpan di suhu ruangan selama tiga hingga empat minggu, atau bahkan lebih lama jika disimpan di lemari es, dan hingga enam bulan jika dibekukan. Ada yang berpendapat bahwa rendang asli Minang mempunyai cita rasa yang paling enak dan tak tertandingi dengan rendang dari daerah Melayu lainnya.​

Rendang basah atau Kalio​

Rendang basah, atau lebih tepatnya kalio, dimasak dalam waktu yang lebih singkat sehingga menghasilkan konsistensi santan yang tidak terlalu kering. Itu hanya dapat disimpan pada suhu kamar kurang dari satu minggu. Rendang basah memiliki warna lebih terang, coklat keemasan.

Rendang Indonesia juga terkenal di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Rendang yang ditemukan di Malaysia lebih mirip dengan kalio, dengan tampilan lebih pucat dan basah, serta rasa yang kurang pekat. Rendang Malaysia yang dikenal dengan nama rendang Kelantan dan rendang Negeri Sembilan berbeda dengan rendang. Proses memasak di Malaysia lebih singkat dan mengentalkan bumbu dengan menambahkan kelapa sangrai dibandingkan memasak perlahan dengan api kecil dalam jangka waktu yang lama. Karena adanya hubungan sejarah melalui penjajahan, rendang juga dapat ditemukan di Belanda, biasanya dalam bentuk kalio, namun biasa disajikan sebagai salah satu hidangan dalam santapan Rijsttafel.​​

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %