Read Time:1 Minute, 28 Second

Tengkleng Khas Solo dari Kreativitas Rakyat Jelata

Saat Menjelajah ke Solo, jangan lupa untuk mencoba kuliner khas daerah yang bernama Tengkleng Khas Solo. Sate kambing yang nikmat ini banyak di cari sehari-hari dan digandrungi masyarakat solo, tak henti-hentinya memikat hati para peminatnya.

Namun apa yang membedakan Tengkleng Khas Solo dengan semur kambing lainnya dan kenapa identik dengan Solo? Mari kita selidiki asal muasal kenikmatan kuliner ini.

Mesti menggunakan potongan daging kambing yang kurang diminati, para koki terampil dengan cerdik mengubahnya menjadi hidangan lezat, menggunakan segudang bumbu beraroma. Namun ciri khas Tengkleng Khas Solo terletak pada bahan utamanya.

Tengkleng Khas Solo sebagian besar menampilkan tulang kambing dan berbagai bagian hewan yang tidak diinginkan yang diabaikan oleh bangsawan pada masa itu, seperti kulit, jeroan (usus, hati, dan lain-lain), kaki, bahkan kepala kambing.

Kuahnya yang ringan dan gurih dengan kandungan sari tulangnya menawarkan rasa yang lebih mengenyangkan dibandingkan semur kambing tradisional. Apalagi kuah tengklengnya bening karena tidak menggunakan santan.

Tengkleng Khas Solo diperkirakan muncul sebagai makanan khas Solo pada abad ke-19 dan sejak itu berkembang menjadi kuliner yang dapat dinikmati oleh siapa saja. Menariknya, inilah sejarah menarik di balik Tengkleng, makanan khas Solo yang lezat digemari banyak orang.